Dalam acara Studi Pengenalan Almamater Universitas Gajayana Malang (STUPA 2018) yang digelar hari ini (28/8), rektor UNIGA Prof. Dr. Dyah Sawitri disambut sangat antusias oleh para mahasiswa baru. Tak sedikit yang memuji dirinya baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
“Sekarang itu kita memang harus mengubah paradigma lama, dulu awal saya jadi profesor banyak yang tanya lho beneran profesor? Karena apa, stigma profesor itu harus yang tua, rambutnya putih, o tentu tidak kita harus rubah paradigma itu profesor jaman sekarang harus muda, cantik/ganteng, smart dan berkarakter.” Ujarnya memotivasi para mahasiswa baru.
Tentu untuk mencapai semua kriteria kesempurnaan seorang akademisi tersebut dibutuhkan usaha dan perjuangan yang tak sedikit. Dirinya menceritakan pengalaman pribadinya untuk mencapai kesuksesan berkarir saat ini kerja keras dan pintar saja tidak cukup, namun bantuan Tuhan dan kepercayaan dirinyalah yang banyak berkontribusi dalam sebuah kesuksesan.
“Demikian pula jadi entrepreneur yang baik, karena kami ini kampus entrepreneur kami berupaya membentuk mahasiswa agar menjadi entrepreneur yang baik. Kalian sudah mengambil langkah yang tepat untuk datang dan berkuliah,” tambahnya.
Menurutnya tiap mahasiswa harus dibekali dengan dididik memiliki jiwa entrepreneur. Entrepreneur disini bukan hanya membuat produk lalu dijual saja. “Tapi harus mampu membuat business plan, mulai dari merancang, memproduksi, distribusi produk, marketing dan yang paling penting membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain itu namanya entrepreneur.” Terangnya.
Untuk membentuk jiwa entrepreneur, UNIGA juga tidak hanya memberikan materi saja tapi juga fasilitas yang mumpuni untuk mahasiswa berkreasi. “Ada weekend market yang sudah rutin dilakukan, disitu jadi mahasiswa bisa melatih diri untuk mengembangkan ilmu yang sudah diterima di kelas.” Tutupnya. (Pus)
1 Komentar
keren
Balas